Minggu, 14 Desember 2008

jemaah haji

Surya/ahmat zaimul haq

Kedatangan Kloter 1 Terlambat Empat Jam
SURABAYA – SURYA
Seluruh kedatangan tiga kloter jemaah haji debarkasi Bandara Juanda, Minggu (14/11) mengalami keterlambatan semua. Kloter 1, yang dijadwalkan tiba di bandara Juanda pukul 06.45 WIB, baru tiba pada pukul 11.00 WIB. Sementara kloter 2, yang menurut jadwal pukul 09.10, mendarat lebih dulu sebelum kloter 1, pukul 09.55 WIB.
Akibatnya, jemaah haji kloter 2 lebih dulu mendapat penyambutan resmi dari Departmen Agama (Depag) Provinsi Jatim, sekitar pukul 11.30 WIB di hall Zaitun Asrama Haji Sukolilo (AHS). Sedangkan kloter 1, tiba di hall Mina AHS sekitar pukul 12.30 WIB.
Seluruh jemaah haji dua kloter yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro tersebut, kedatangannya diterima wakil dari Pjs Gubernur Jawa Timur, H Thoriq Afandi SH MHI, Kepala Biro Mental Spiritual Pemprop Jatim, Pgs Kakanwil Depag Jatim H Imam Haromain Asy'ari Msi, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Juanda Surabaya 1429 H/2008 M Drs H. Roziqi MM MBA dan Sekretaris MUI Jatim, H Imam Mawardi.
Menurut Kabag Humas Kakandepag Jatim, Moh Nawawi, disela prosesi penerimaan jemaah, mengatakan, keterlambatan tersebut terjadi karena adanya perubahan jadwal penerbangan bagi pesawat Garuda nomor seri GA5201 dari bandara King Abdul Aziz, Jeddah. ”Informasi yang difax ke PPIH, adalah adanya keterbatasan fasilitas di bandara tersebut. Tapi apa belum jelas,” kata Nawawi.
Sementara menurut salah satu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dari kloter 1, H Tarmidi, keterlambatan itu karena proses pemeriksaan paspor di bandara King Abdul Aziz cukup lama. ”Apalagi banyak jemaah haji dari embarkasi selain Juanda yang juga akan pulang,” ujar Tarmidi.
Sementara dari dua kloter yang masing-masing tercatat berisi 450 jemaah dan 455 jemaah, kloter 2 tiba dengan berkurang dua orang. Yaitu Mohamad Siri bin Termanadi, 65, warga Prayungan, Sumberejo, Bojonegoro dan H Jiran bin Karman, 76, warga Kedungbendo, Balen. Mohamad Siri tercatat meninggal dunia karena radang paru-paru di Mekkah dan H Jiran, masih tertinggal di rumah sakit An-Nur, Mekkah, karena mengalami patah pangkal paha, akibat terjatuh saat kegiatan lempar jumrah di Mina.
Sedangkan kloter 1, tidak ada yang tertinggal. Hanya ada satu jemaah yang tidak tiba ke AHS dengan naik bis. Melainkan diangkut ambulance. ”Jemaahnya atas nama H Sarbib bin Surokasmin, 76, warga kecamatan Dander, Bojonegoro. Dia mengalami patah di kaki, setelah terjatuh di kamar mandi saat berada di Madinah,” jelas Tarmidi.
Selesai mendapat pengarahan dan pemeriksaan paspor serta buku kesehatan, jemaah haji dari kedua koter tersebut mendapat bagian jatah air zam-zam seberat lima liter. Meski telah mendapat air zam-zam, banyak diantara mereka yang sudah membawa air zam-zam sebanyak dua botor ukuran satu liter.
”Ini asli. Meski yang dikasih juga asli, ini lebih asli lagi, karena saya sendiri yang bawa,” ujar H Muhamad Hasan, yang membawa dua botol air zam-zamnya dengan ditali kemudian dikalungkan di pundaknya.
Setelah menerima air zam-zam, mereka dipulangkan ke Bojonegoro dengan menumpang puluhan bus dan bagi barang bawaan diangkut truk yang telah disiapkan. Sementara bagi beberapa jemaah yang tidak ikut rombongan, keluar dijemput sanak keluarganya melalui pintu belakang AHS.
Selang satu jam kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, kloter 3, berisi 455 jemaah asal Bojonegoro, Batu, Probolinggo dan Surabaya, tiba di hall Zaitun. Sekitar pukul 11.49 WIB, kloter ini baru tiba di bandara Juanda. Dari jadwal yang ada seharusnya kloter ini tiba pukul 10.10 WIB.
”Seperti informasi yang diterima dari SAA (Saudi Arabia Airlines), keterlambatan karena kepadatan lalu lintas pesawat di bandara King Abdul Aziz,” jelas Nawawi. Sementara itu, Nawawi juga menjelaskan dari debarkasi juanda, jemaah haji yang meninggal mencapai 34 orang. Tapi Nawawi belum bisa mengungkapkan nama dan asal mereka, karena menunggu laporan dari ketua kloter masing-masing setelah tiba di AHS.rie